My Books

My Books
Araska Publisher, 2014. Ellunar, 2014, 2015, 2015.
I LOVE KAMPUS FIKSI - #KAMPUSFIKSI12
Istikharah-lah, Jika Galau

Istikharah-lah, Jika Galau



Istikharah-lah, Jika Galau.
Siapa yang enggak pernah galau? Ya, jangan ngaku manusia kalau enggak pernah merasakan kegalauan. Galau sih boleh asal jangan berlarut-larut tanpa cari solusi. Nah, kalau misalnya cari solusi udah, tapi masih tetap galau dan bingung menentukan sebuah keputusan. Khususnya buat kamu para remaja kekinian yang biasanya dihadapkan masalah... ehem... c-i-n-t-a. Ya, gak jauh-jauhlah masalah jodoh, kan? hayo ngaku!
            Buat kamu yang enggak rumasa galau sama yang kayak begindang, mungkin ada yang lagi galau pilih jurusan buat nerusin sarjana. Takut salah pilih dan nyesel, begitu? Oke, kamu enggak usah datang ke dukun ataupun orang gila eh maksudnya orang pinter yang enggak tahu pinternya pinter dari segi apa. Tapi buat gue mah, itu mah pinter keblinger tapi dangkal masalah ketauhidan. Jawabannya, kamu cuma butuh curhat sama Yang Maha Kuasa. Coba deh, kita shalat istikharah, Bro.
            Gini, ya, setelah diamati pake lensa kacamata gue yang tebelnya cuma minus 2, gue mengambil kesimpulan kebanyakan orang ‘enggak yakin’ sama Sang Pencipta’. Ngerasa enggak, kalau selama ini urusan dunia yang sering kita leukeunan alias geluti sibuk melulu nampol di pikiran kita? Kita lupa enggak berdoa ataupun solat dan minta petunjuk pada-Nya. Bro, gue mau berbagi keajaiban shalat istikharah yang sudah gue rasain. Jangan berhenti baca di sini, ya. Okok?
            Dulu... dulu banget, gue pernah jalin hubungan sama cowok ampe 3 tahun lamanya, Bro. Dari jaman suka minta duit sama emak, ampe perah keringat sendiri buat makan, ngerti?  Namanya anak muda, yang ngerasa udah dewasa tapi pikiran masih enggak dewasa-dewasa pasti deh kalau nyangkut ama percintaan kalau ditanya: Mau dibawa ke mana hubungan kita? Cie, tuh si armada nyindir. Udah pasti, tiap sungut anak-anak yang masih minta duit ama emak tapi udah ngarti masalah percintaan pasti jawabannya gini:
            “Kita jalani aja dulu, ya.”
            Dan, gue juga dapet jawaban yang kayak begindang. Begonya, gue manggut-manggut aja sama jawaban kelabu itu. Ya, sebut aja saat itu gue ‘bego’. Setelah dijalanin ampe bertahun-tahun dan gue lulus SMA, gue sih masih betah-betah aja ngejar mimpi gue yang masih belum kesampean dan melupakan kata-kata sakral: “Kita jalani aja dulu, ya”.
            Yo, wess... gue masih adem ayem... tapi... kamu khususnya para perempuan pasti bakal ngerasain yang namanya gundah gulana setelah umur 20 tahun. Jamin, kalau kamu lihat temenmu pada nikah terus punya anak. Hati kecilmu bakal nanya: “Lah, gue kapan, ya?”
            Tapi pertanyaan itu gue buang jauh-jauh tiap kali datang, gue masih yakin... si doi pasti bakal ngelamar gue. Tapi... tapi... tetep aja kamu bakal penasaran, kapan si doi punya renacana mau kawinin kamu? Oke, hal itu tentu terjadi sama gue. Dan, kamu mesti tanya langsung sama si doi gini: “Kapan kamu mau nikah?”
            Dan jawaban yang gue dapat begini: “Tunggu ampe mapan dulu. Tapi cowok sih bagusnya umur 27-29,” katanya.
            Lah, busett... dah! Terus si doi enggak kasihan dong sama gue yang seumuran? Dan dari sana gue mulai galau. Tapi tetep aja gue masih ‘bego’ mau setia nungguin dia meskipun ampe usia 30 tahun. Bego kan gue? Hahaha. Itulah cinta tanpa modal!
            Semakin jarum berputar, kamu mesti gelisah, Bro. Khususnya kamu perempuan, kalau di dalam rencana si doi enggak ada nama kamu, cepet-cepet deh shalat istikharah dan minta petunjuk sama Yang Maha Kuasa. Gue saat itu berdoa kayak gini:
            “Ya, Allah. Jikalau dia bukan jodohku, tolong jauhkanlah aku darinya. Dan hilangkanlah perasaanku padanya. Dan jikalau dia jodohku, tolong yakinkan dia dan dekatkan kami pada waktu yang tepat.”
            Inget, dalam doa itu enggak boleh ada keraguan sedikitpun padaNya. Kita mesti percaya kalau Yang Maha Kuasa pasti akan memberikan pilihan terbaik untuk kita baik jodoh, pekerjaan, pendidikan atau apa pun yang bikin kamu bingung.
            Dan setelah gue berdoa itu tahun lalu, tahu enggak? Akhirnya gue dapet jawabannya di tahun ini, meskipun awalnya gue enggak sadar dan merasa amat pahit banget melebihi jamunya Mbok Ijah. Tapi yakin, itulah pilihan dari Allah, pilihan terbaik untuk gue. Allah putuskan hubungan kami dengan cara bikin gue terfokus ngejar mimpi sebagai penulis. Gue training sana-sini bahkan ampe keluar kota dan nguras dompet gue. Dan, gue sejak saat itu mulai jarang berkomunikasi sama si doi. Paling cuma basa-basi garing yang emang garing banget enggak enak buat dibincangin.
            Dan, Allah pun ngasih kejenuhan sama si doi, mungkin karena sifat cuek gue, si doi memutuskan untuk hengkang dari kehidupan gue. Dan... TADA!! Itu jawaban istikharah gue yang baru terjawab satu tahun kemudian. Dan gue pikir, gue  bego juga... sebenarnya dari dulu... dulu banget gue berniat mutusin karena hati kecil gue terus berteriak kalau hubungan lama tanpa tujuan itu sungguh enggak baik. Dan, begonya gue masih enggak ngeh juga sama warning dari Allah kalau itu jawabannya. Dan, tahun ini Allah bener-bener kasih jawaban yang lumayan pahit binti menyayat hati.
Yok, shalat istikharah. Dan jangan pernah bersikap bego kayak gue, ya. Bersikap pekalah sebelum Allah memberi jawaban yang cukup menohok.

Tasikmalaya, 12 Juli 2015,
Alfy Maghfira


12 Tahun GagasMedia #Terus Bergegas!



12 Tahun GagasMedia #Terus Bergegas!

  
Halo!
Yuhuu! Sebelumnya aku mau ucapin selamat ulang tahun untuk GagasMedia: penerbit novel yang kece dan insipiratif yang ke-12 tahun.
Dalam event ini, Gagas lagi ngadain event bagi para blogger, Bro. Waduh! Aku mesti ikutan nih, berhubung aku tuh doyan banget ngubek novel GagasMedia. Ya, siapa tahu aku bisa jadi peserta yang beruntung. Amin!
Oke deh, aku mau gasak dulu 12 pertanyaan yang wajib kujawab.
1.    Sebutkan 12 judul buku yang berkesan setelah kamu membacanya!
Oke, deh. 12 judul buku yang pernah bikin aku termehek-mehek, ataupun senyam-senyum bahkan bisa ngubah hidupku yaitu:
1.       Pride and Prejudice-Jane Austin
Novel klasik ini konon salah satu romance terpopuler sepanjang masa. Selain ceritanya yang panjang, sang penulis mampu membuat karakter tokoh yang bikin aku gregetan jadinya gregetan apa yang harus kulakukan? Heheh malah nyanyi! Terutama pada si Mr. Darcy, oh, God! Dia punya watak yang enggak kusangka-sangka. Angkuh itu bukan berarti sombong. Dan aku bisa mengambil pelajaran dari sana. Dia itu Cuma pendiam dan enggak pandai bergaul tapi kebanyakan orang malah berburuk sangka dan menuduhnya yang buruk-buruk. Well, itu contoh perlakuan sosial yang sering terjadi di sekitar kehidupanku.
2.      Hujan dan Teduh-Wulan Dewatra
Novel yang juara 1 novel romance 100% Indonesia ini sejujurnya bikin aku terenyuh tentang pergaulan remaja di masa kini. Well, dan hal itu banyak kulihat di sekitarku mulai dari kisah Bintang yang pernah jadi lesbian hingga hidupnya yang... err... nyerong dan kehilangan ‘mahkota kegadisannya’. Ya, aku pernah rekomendasikan sama teman-teman karena ceritnya cukup menyadarkan kita tentang pentingnya pengendalian masa muda kita, pentingnya pergaulan, apa itu cinta sejati? Dan aku mengambil kesimpulan dari kisah Bintang dan Noval, mereka terjerat dalam kubangan setan karena gelora cinta yang tak terbendung.
3.       Terimakasih Ayah-QultumMedia
Ini bukan novel, tapi sebuah buku yang isinya tentang cerita inspiratif sebagai bahan renungan kita betapa pentingnya seorang ayah untuk anak. Buku ini menyadarkanku tentang seringnya aku melupakan sosok ayah. Buku yang sukses bikin aku banjir airmata saat membacanya dan membuatku ingin menjadi anak yang terus menghormati ayah.
4.      Tomodachi-Winna Efendi
Sebuah kisah persahabatan antara Tomomi dan Tomoki. Sukses bikin aku nangis terharu saat Tomoki masih begitu gigih berlari meskipun kakinya sempat cedera. Kamu tahu? Hal itu pernah terjadi dalam hidupku. Tomoki mengajarkanku untuk terus berjuang meskipun kecil kemungkinan kita akan mencapai garis finish. Dan Tomomi yang memberiku dorongan untuk terus menjadi sahabat yang bisa mensupport sesorang yang butuh dukungan. Yah, terimakasih untuk penulis. I like you!
5.      Winter In Tokyo-Ilana Tan
Aku suka kisah cinta mereka. Dan karakter dari Kazuto tak terlupakan.
6.      Teori Evolusi Darwin-Harun Yahya
Ya. Ini buku yang sering aku baca saat aku masih SD. Darisana aku suka sekali dengan buku sejarah.
7.       Harry Potter-J.K Rowling
Novel fantasi yang sungguh luar biasa dan membuatku berimajinasi tinggi. Aku takjub dengan pendeskripsian segala hal yang ada di dalamnya. Benar-benar membuatku tak terpikir untuk membuat hal yang J.K Rowling tulis
8.      Area X-Eliza V. Handayani
Hingga detik ini aku kagum dengan penulisnya yang menyuguhkan cerita yang luar biasa. Penulis yang berharap akan negara ini mampu membuat kecanggihan teknologi. Dan aku jarang nemuin penulis yang mau menuliskan tema seperti Area X.
9.      Matahari Tengah Malam-Marga T.
Kata orang ini novel dewasa dan jadul. Tapi aku suka! Karena ini novel pertama yang pernah kubaca waktu aku masih SD. Wkwkwk. Ya, itu pula diam-diam waktu aku iseng-iseng obrak-abrik lemari Oom. Hingga detik ini aku enggak pernah lupa dengan cerita novel ini meskipun bukunya udah hilang bertahun-tahun lamanya.
10.   V for Violet
11.   Iqra!-Reza Nufa
12.   Catatan Pendek untuk Cinta Yang Panjang-Boy Chandra
2.      Buku Apa Yang Penah Membuatmu Menangis, kenapa?
1.       Terimakasih Ayah-QultumMedia
Ini bukan novel, tapi sebuah buku yang isinya tentang cerita inspiratif sebagai bahan renungan kita betapa pentingnya seorang ayah untuk anak. Buku ini menyadarkanku tentang seringnya aku melupakan sosok ayah. Buku yang sukses bikin aku banjir airmata saat membacanya dan membuatku ingin menjadi anak yang terus menghormati ayah.
2.      Tomodachi-Winna Efendi
Sebuah kisah persahabatan antara Tomomi dan Tomoki. Sukses bikin aku nangis terharu saat Tomoki masih begitu gigih berlari meskipun kakinya sempat cedera. Kamu tahu? Hal itu pernah terjadi dalam hidupku. Tomoki mengajarkanku untuk terus berjuang meskipun kecil kemungkinan kita akan mencapai garis finish. Dan Tomomi yang memberiku dorongan untuk terus menjadi sahabat yang bisa mensupport sesorang yang butuh dukungan. Yah, terimakasih untuk penulis. I like you!
3.       Apa quote yang kamu ingat dan menginspirasi?
Quote dari buku Terimakasih Ayah :
Mungkin Tuhan berencana lain mengenai jalan hidupku. Mungkin juga Tuhan menghadiahiku jalan yang rumit. Dan untuk segala hal yang sulit aku hadapi, Ayah selalu yakinkan bahwa aku bisa melewatinya.
4.      Tokoh dalam buku yang ingin dipacari
Aku ingin punya pacar sekaligus suami sekece Mr. Darcy. Wkwkwkwk. Duh, selain dermawan dan rendah hati dia juga tajir, Bro!
5.      Ending Novel yang berkesan dan takkan terlupakan
Ending yang kusuka itu Winter in Tokyo, karena aku suka ending yang berakhir bahagia dan enggak gantung. Jadikan aku senyam-senyum selain itu aku suka tokoh dan ceritanya.
6.      Buku Gagas pertama yang kubaca
Cowokku Pangeran Kodok, Della Nova. Hahhah, aku sulit berhenti ketawa baca ini. Ini novel yang bikin aku sulit move on juga,bahkan masih ada. Aku beli waktu bazar buku 2007 di Tasikmalaya. Aku pilih buku ini karena covernya aku suka.
7.       Judul Yang Menurutku Menarik
Judulnya ‘Area X’. Kesannya itu enggak biasa. Dan bikin penasaran Area apaan gitu. Dan pas baca bener-benar Area yang terlarang dimasuki orang sembarangan!
8.      Cover yang paling kusuka
Hujan dan Teduh. Itu covernya menarik kupu-kupunya kayak hidup. Dan aku suka!

9.      Tema cerita yang kusukai
Aku suka cerita romanca historical, yang tentang para gadis bangsawan seperti Pride and Prejudice. Atau tentang persahabatan di sekolahan.
10.   Penulis yang ingin ditemui
Aku pengin ketemua Winna Efendi. Dia itu masih muda tapi tulisannya teramat keren dan inspiratif! Membuatku ingin menjadi penulis sepertinya.
11.   Pilih e-book atau buku cetak?
Aku pilih buku cetak, karena bisa dibaca, dibawa kapan saja serta enggak bikin mata lelah. Kalau e-book aku malas buka gadget-nya. Selain itu kalau buku bisa kupajang di rak koleksiku.
12.   Dua belas kata untuk gagas media
Penerbit yang melahirkan bacaan yang inspiratif dan membuatku ingin jadi penulis bersamanya.

Demikian jawaban dan uraianku. Untuk GagasMedia, selamat ulang tahun dan sukses selalu! Terimakasih atas buku-bukunya yang luar biasa!