My Books

My Books
Araska Publisher, 2014. Ellunar, 2014, 2015, 2015.
I LOVE KAMPUS FIKSI - #KAMPUSFIKSI12
Cerpen Anak-Rumah Si Tomtom

Cerpen Anak-Rumah Si Tomtom

Rumah Si Tomtom
(Alfy Maghfira)

Di tepi sungai ada seekor kura-kura bernama Kuku dan seekor monyet bernama Tomtom. Mereka berdua sedang berteduh di bawah pohon mangga karena siang itu panas sekali.
          Si Tomtom sampai mengeluh, “Urgh, panas!”
          Kuku melihat kawannya dan ia hanya tersenyum. “Tapi, beruntung ada pohon mangga, Tom. Coba kalau enggak ada pasti deh, lebih panas lagi,” sahut Kuku.
          “Andai aku punya rumah, Ku. Pasti enggak akan kepanasan begini,” ujar Tomtom.
          Si Kuku mengangguk, memang benar kata Tomtom, andai saja punya rumah pasti mereka berdua enggak akan kepanasan ataupun kehujanan.
Tapi... sebenarnya Kuku masih beruntung karena ia ‘kan kura-kura yang punya tempurung. Jadi Kuku enggak butuh rumah kayak si Tomtom. Kuku tinggal masukin kepala sama kakinya ke dalam tempurungnya.
“Eh, Tom. Di seberang sana aku pernah lihat ada rumah bambu kosong. Kita ke sana, yuk!”
 Tiba-tiba saja si Kuku yang awalnya melamun, jadi ingat beberapa hari lalu waktu cari makanan pernah lewat rumah bambu didekat kebun kubis. Maka berangkatlah mereka, sebelumnya mereka harus menyeberangi sungai. Tak lama rumah bambu itu ketemu.
Keadaan rumah bambu itu cukup kecil dan lumayan kotor. Tapi si Tomtom tetap senang karena sudah menemukan rumah baru.
“Wah, lumayan nih!!!” seru Tomtom sambil melihat ke dalam rumah bambu itu.
“Nyaman, Tom!” sahut si Kuku. “Aku ikut masuk, ya!” sambung Kuku sambil siap masuk ke rumah Tomtom.
Tapi... Tomtom malah menendang Kuku. “Enggak boleh! Ini rumahku! Enak aja!” teriak Tomtom marah.
Urgh! Kuku saat itu terjungkal ke atas tanah. Rasanya tempurung Kuku hampir pecah. Kuku jadi ikut sedih dan kecewa sama Tomtom, kok dia jahat. Padahal Kuku yang udah nunjukin rumah baru buat Tomtom.
Kuku pun pergi dan sejak saat itu mereka tidak berjumpa lagi.
***
Sudah 1 bulan, Kuku tidak ketemu sama Tomtom. Kuku jadi rindu, biasanya Kuku suka duduk bareng Tomtom di tepi sungai, tapi sekarang Tomtom jahat. Kuku jadi enggak mau temanan lagi sama dia.
          Kuku pun melihat ke seberang sungai, siapa tahu ada Tomtom lagi lewat. Tapi... tetap saja tidak ada. Awan di langit pun terlihat mendung, huh... dan tidak lama hujan pun turun. Kuku pun memasukkan kepala, kedua tangan dan kakinya  ke dalam rumah tempurungnya.
          “Umpp... hangatnya! Jadi enggak kehujanan deh!” seru Kuku sambil bersukur.
          Tapi tiba-tiba Kuku mendengar suara tangisan. “Hiks... hiks... hiks!!!”
          Kuku jadi penasaran siapa sih yang nangis?
          Loh, ternyata si monyet! Teman Kuku yang jahat itu.
          “Tomtom? Kamu kenapa nangis?” tanya Kuku. Tomtom sedang duduk berteduh di bawah pohon mangga.
          “Rumahku, Ku. Rumahku dirusak sama para pemburu,” jawab Tomtom sambil terus menangis sedih.
          Kuku jadi kasihan sama Tomtom. “Yaudah, Tom. Kamu di sini aja sama aku. Kita bikin rumah baru saja, kita bisa kikin kan dari daun kelapa sama daun pisang,” ujar Kuku menyemangati Tomtom.
          “Maafin Tomtom, ya, Ku. Aku udah jahat sama Tomtom,” Tomtom jadi menyesal karena pernah menendang Kuku.
          Kuku si kura-kura memang binatang yang baik hati. Ia tidak pernah merasa dendam sama Tomtom. Bagi Kuku, Tomtom tetaplah temannya dan yang namanya teman harus saling memaafkan.


Kesombongan=Menggadaikan surga dengan kebanggaan diri

Kesombongan=Menggadaikan surga dengan kebanggaan diri
[By. Alfy Maghfira]
Bismilillahirrahmanirrahim,
"Tidak akan masuk sorga, seseorang yang di dalam hatinya ada sebesar biji zarrah(sebesar atom/sangat kecil) dari sifat sombong" (HR Muslim)
dakwah tenang sombong

Pembukaan kalimat itu bukan untuk menyindir pihak mana pun, melainkan hanya untuk mengingatkan kita semua betapa pentingnya kita menjaga hati kita dari sifat ‘SOMBONG’ yang mampu mematikan hati.
Kawanku yang baik hatinya, ingat dengan kisah iblis ditendang dari surga-Nya?
Pastinya ibu/bapak/guru-guru kita pernah menceritakan kisah penciptaan manusia. Di mana iblis merasa manusia hanyalah makhluk yang lemah yang diciptakan dari tanah berbeda dengannya yang tercipta dari api.
Sifat sombong itulah yang menunjukkan ketidaktundukkan iblis terhadap Allah SWT. Seperti halnya diri ini, terkadang sifat itu selalu ada saja melekat saat kita mendapatkan kesuksesan. Membanggakan diri secara berlebih sehingga orang lain yang terlihat tidak seperti kita, dianggap tidak ada apa-apanya.
Adapun definisi sombong yaitu tidak mau menerima kebenaran dan menghina sesama manusia.
Sifat sombong pun tidak hanya bersifat menymbongkan kekayaan dan pangkat. Ada juga sombong dengan ‘merasa pintar’ sehingga hati sulit menerima pengetahuan bahkan nasihat dari orang lain meskipun itu benar.
Mengapa?
Begini, sifat sombong dapat mematikan hati. Menutup seluruh ruang yang ada dalam hatinya, mengukuhkan diri seolah dirinyalah yang paling hebat, pandai dan benar. Jadi sulit sekali orang yang masih menanamkan sifat sombong untuk mendapatkan hidayah dari Allah.
Raghib Al Asfahani pernah mengatakan, “Sombong adalah keadaan seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri . Memandang dirinya lebih besar dari pada orang lain, Kesombongan yang paling parah adalah sombong kepada Rabbnya dengan menolak kebenaran dan angkuh untuk tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatanataupun mengesakan-Nya”. [ Fathul Bari’ 10 hal 601.]
Juga Allah pun sudah memperingatkan dalam QS: Az-zumar:60, yang artinya:
“Dan pada hari kiamat kamu akan melihat orang-orang yang berbuat Dusta terhadap Allah, mukanya menjadi hitam. Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri?”
Naudzubillahi mindzalik, jangan sampai sifat tercela terus membelunggu hati kita sehingga kita lupa sudah menggadaikan surga yang nantinya menjadi peristirahatan kita. Cukuplah, rasa sukur dan rendah hati menjadi feedback dari kesuksesan kita terhadap semua orang dan Allah SWT. Karena boleh saja apa yang nampak lebih kuat di mata ternyata jauh lebih buruk daripada mereka yang terlihat lebih lemah dari kita.
Sekian catatan dari saya, semoga bermanfaat. Bukan maksud untuk menggurui hanya saja saya baru saja mendapatkan ilham untuk menulis hal yang bermanfaat untuk kawan-kawan semua. Mohon maaf masih banyak kesalahan dalam penyampaian.
TERIMA KASIH