My Books

My Books
Araska Publisher, 2014. Ellunar, 2014, 2015, 2015.
I LOVE KAMPUS FIKSI - #KAMPUSFIKSI12

Apa Impianmu?


Apa Impianmu?
Berapa lama hiatus menulis? Keinginan menulis ini terkumpul lagi setelah malam ahad ini keliling kota untuk menyegarkan pikiran. Apa sebenarnya yang kumau? Melihat pendar warna-warni air mancur yang kupikirkan semuanya hanyalah fatamorgana.


Hal seperti apa yang bisa kulakukan dengan ikhlas tanpa terbebani “Berapa dunia membayarku?” Sekali lagi aku merenung. Aku suka menggambar, namun bukan untuk individu tertentu atau hanya untuk diriku. Entah kenapa aku selalu senang hati menyumbangkan karya dan tenagaku untuk kerelawanan. Sebanyak apa pun waktu kuhabiskan dan keringat yang keluar untuk kemanusiaan, aku tidak pernah merasa sia-sia meskipun tidak pernah memperoleh uang secuil pun.

Kadang aku menangis, karena aku tidak punya banyak waktu untuk ikut semua kegiatan kerelawanan. Aku harus tetap bekerja, aku punya adik dan keluarga, mereka juga sama berharganya seperti semua orang yang sedang membutuhkan bantuan. Aku ingin egois dan lari dari rutinitas membosankan ini. Aku ingin fokus menjadi relawan. Namun realita tidak pernah libur, ia selalu bersisian bersamaku.

Perhatikanlah orang lain, namun jangan pernah mengabaikan kepentinganmu juga, fy.

Jerit itu selalu ada. Namun aku tidak pernah bahagia jika hanya memikirkan impianku. Karena salah satu impianku adalah membahagiakan semua orang. Aku tidak bisa menjadi orang hebat seperti Iman Usman, Sandiaga Uno, Belva yang bisa membuka lapangan pekerjaan, tapi aku dikaruniai hati dan rasa empati yang tinggi. Aku tidak bisa memberi materi, aku tidak bisa memberi pekerjaan, namun aku masih bisa memberi senyuman bukan? Aku masih bisa menuangkan air, memberi pelukan. Siapa tahu itu juga menjadi dorongan untuk mereka? Mereka yang jauh tidak beruntung dariku.

Aku selalu bilang aku lelah dengan segala standar dunia. Aku membaca buku bukan karena ingin disebut rajin atau pintar oleh orang lain, aku menulis bukan ingin disebut penulis, aku belajar design bukan untuk menjadi designer terkenal, aku ingin menjadi guru bukan karena ingin disebut guru. Aku hanya ingin berbagi sedikit apa yang kuperoleh. Aku ingin memberi terbaik untuk siapa pun, biarpun semua yang kuperoleh adalah copy-paste. Aku ingin bahagia dengan caraku.

Aku ingin bahagia dengan caraku. Dari sana orang-orang yang benar dekat denganku akan terseleksi sendirinya. Dari segi apa menghargaiku, dari segi apa menghadapiku, dari segi apa menilaiku.

Dengan jalan yang kupilih, aku harus memiliki hati yang sangat besar. Kuat menampung segala jenis sudut pandang. 

Prioritasku sudah bukan materi lagi, hidup ini pendek. Aku tidak punya banyak waktu untuk mengejar semua itu, hidup ini pendek, aku tidak punya banyak waktu untuk mempercantik diri, hidup ini pendek, aku tidak punya banyak waktu untuk mengejar ambisiku. Hidup ini pendek, dan akhirat itu panjang, siapa yang akan menjadi penolongku kelak? Semoga semua orang yang pernah bersinggungan denganku, yang pernah kupeluk, yang pernah kutuangkan air untuknya, yang pernah kuberi cerita, dan siapa pun itu bisa bertemu lagi di akhirat, bisa menjadi salah satu penyelamatku.

Ya Allah, berilah aku waktu lebih banyak untuk berjuang di jalanMu.