Review
Film Dilan 1990
(Dilanku
yang Tertinggal di Hati)
Dilan,
masanya sudah berlalu bagiku. Tapi namamu tertancap di hati. Beuh. :’D
Dilan
1990 jelas setting tahun generasi 90-an ini menceritakan romansa masa SMA di
kota Bandung. Kalau hari ini kan mau ngegebet orang serba gampang, bisa
facebook-an tapi udah kuno sih, orang-orang pindah ke IG—buat unjuk juara
Ketampanan yang paling banyak filternya, bisa via WA juga, gampanglah tinggal
chit-chat gretong, nelepon juga cetek. Mau di ngegombal di atas genteng
sekalipun bisa!
Tapi Dilan? Tahun segitu tuh dia
mesti punya telepon rumah, dan hanya orang-orang mampu saja yang bisa pasang
pesawat telepon pada masanya itu. Dilan sih biasanya pakai telepon umum—Cuma pakai
koin.
Dilan diperankan oleh Iqbal mantan
member Coboy Junior. Jujur, awalnya gue gak terima masa Dilan bocah ingusan
sih? (gue lupa umur gue bukan SMA lagi makannya protes). Tapi langsung jilat
ludah sendiri deh, pas Iqbal tiba-tiba disulap jadi Dilan. Tingkat kegantengannnya
naik 1000%. Lebay gak sih gue?
Entah ini aura Dilan atau aura
Iqbal, yang penting bukan Aura Kasih. :’D Gila-gila gue baper parah. Seisi
studio cengcengsan tahu nggak sih. Jerit-jerti kek mereka yang jadi milea.
Padahal Milea biasa aja. Sumpah, ya, gombalan, tatapan, kelakuan Dilan nojos
banget ke hati.
Bang Pidi sukses besar telah
men-Dilan-kan Iqbal. Manis banget senyumnya, nggak kuat.
Milea juga kerenlah. Tapi fokus gue Cuma
ke Dilan sih jadi nggak terlalu meng-wow-kan Milea.
Di balik keajaiban pemeran
karakter-karakter film Dilan 1990. Settingan 90-annya masih kurang. Efek cinematography-nya
juga masih keliatan kekinian. Tapi overall gue suka.
Gue kangen gombalan Dilan, senyum
Dilan, tatapan Dilan, marahnya Dilan, cemburunya Dilan, bisikan Dilan. Aaaakk pengin
nonton lagi.
Dilan... aku rindu. Tapi berat. Kenapa
nggak kamu aja yang rindu aku? Wkwkkwkwk
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Review
dengan judul Review Film Dilan 1990 (Dilanku yang Tertinggal di Hati). Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://keepmirotic.blogspot.com/2018/01/review-film-dilan-1990-dilanku-yang.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Alfy Maghfira - Sabtu, 27 Januari 2018
Alfy udah nonton dua kali aja :(
BalasHapusEh, Dilan di novel punya telepon sendiri di filmnya enggak? Dia dikere-kerekan. Leh uga...
Bocoran dong. Di pilemnya, dia tetap pembaca berat dan penulis?
aku tiga kali nonton hahaha. dia anak orang berada kok. tapi anehnya dia suka pakai telepon koin. gak tahu kenapa. wkkkw. dari gambaran kamarnya yang punya banyak buku--Dilan itu suka baca buku n suka sama sastra. suka puisi juga. eheheheh
Hapus