Semakin malam seluruh rasa sakitku bermunculan, membuat hati dan pikiran tidak merasa damai. Sering kali tangis muncul melintasi pipi. Mengingat semua yang sudah dihadapi berlalu, kemarin dan hari ini.
Terkadang aku takut saat malam kian larut. Perasaan ini melebur bersama sepi. Apa hanya aku yang merasa merindukannya sendirian?
Berbeda dengan pagi. Perasaanku berubah seperti tidak terjadi apa-apa, tetap bekerja, tertawa, tersenyum dan banyak bicara.
Aku tidak mengerti kenapa aku begini? Semalaman bisa menangis, sepanjang hari bisa tertawa.
Di akhir kesimpulan, aku sadar mengapa aku lebih memilih bertemu banyak orang, melebur dengan keramaian, karena berteman dengan keheningan hanya menggali ingatan tentang luka.
Terkadang aku takut saat malam kian larut. Perasaan ini melebur bersama sepi. Apa hanya aku yang merasa merindukannya sendirian?
Berbeda dengan pagi. Perasaanku berubah seperti tidak terjadi apa-apa, tetap bekerja, tertawa, tersenyum dan banyak bicara.
Aku tidak mengerti kenapa aku begini? Semalaman bisa menangis, sepanjang hari bisa tertawa.
Di akhir kesimpulan, aku sadar mengapa aku lebih memilih bertemu banyak orang, melebur dengan keramaian, karena berteman dengan keheningan hanya menggali ingatan tentang luka.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Jalani dan Lupakan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://keepmirotic.blogspot.com/2019/08/jalani-dan-lupakan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Alfy Maghfira - Senin, 05 Agustus 2019
Belum ada komentar untuk "Jalani dan Lupakan"
Posting Komentar