Resensi
Pemilin Kematian
sumber: pelangisastramalang.org |
Judul : Pemilin Kematian (Cerpen)
Penulis : Dwi Ratih Ramadhany
Genre : Sastra
Penerbit : Pelangi Sastra
Tahun : 2017, Ceatakan Pertama
ISBN : 978-602-74629-5-3
Cuplikan
Ia menukarnya dengan Pak RT. Ia
sangat terobsesi dengan kematian suaminya. Mungkin karena iming-iming.
[Hal. 7]
***
Pemilin
Kematian adalah kumpulan cerpen yang sudah pernah diterbitkan di media massa terkenal seperti kompas, Radar
Malang dan media massa setempat, juga beberapa cerpen merupakan jawara dari kompetisi
menulis. Judul utama dari kumcer ini
diambil dari salah satu cerpen yang sudah tembus KOMPAS pada tanggal 8 Desember
2018—tentunya satu judul tersebut mewakili isi semua cerpen.
Sejujurnya saya tidak berhak untuk
mengomentari mahakarya milik Ratih karena jelas saya bukan penggila sastra—tapi
karena seorang kawan menghadiahi buku ini. Ini adalah buku sastra kedua yang
tuntas kubaca.
Maka tak layak rasanya saya menyebut
kumcer ini membosakan—karena ini masalah selera. Tapi ada beberapa cerpen yang cukup
membuat saya terpikat seperti; Janda Sungai Gayam, Malam Merah Ibu.
Ada satu hal yang kutangkap, sebagian besar cerpen Ratih memiliki pokok cerita atau pola cerita yang hampir sama. Saya
bingung menjelaskannya---semoga saja pendapat saya keliru dan mungkin pemahaman
saya terlalu dangkal sehingga belum mampu mencerna maksud dari pesan-pesan
moral yang tersirat di sana.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kepenulisan /
Perjanjian /
Resensi
dengan judul Resensi Kumcer Pemilin Kematian-Dwi Ratih. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://keepmirotic.blogspot.com/2017/07/resensi-kumcer-pemilin-kematian-dwi.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Alfy Maghfira - Rabu, 26 Juli 2017
Doakan aku ada rejeki lagi, Fy. Kalau ada buku yang beda jenis lagi kukirim. Eh, tapi inget kontraknya ya... Inget...
BalasHapus