[Resensi]
My Phobia Princess : Kebersamaan dan Kepercayaan
sumber: lovya93.blogspot.com |
Judul : My Phobia Princess
Genre : Korean
Romance, Young-Adult
Penulis : Lovya Diani
Editor : Cicilia Prima
Tahun Terbit : Desember 2015 Cetakan Pertama
Penerbit : Grasindo
Tebal : 264
ISBN : 978-602-375-292-8
Harga : Rp. 60.000
Sinopsis
Ahn Ye Rin, seorang mahasiswi berusia 19 tahun, merasa
hidupnya benar-benar sial karena memiliki fobia aneh. Ia menderita athazagoraphobia, sebuah ketakutan besar dimana ia begitu
tersiksa bila orang yang ia sayangi mengabaikan atau melupakannya. Hingga hal
mengejutkan pun terjadi saat kedua orang tuanya mengusahakan sebuah pengobatan
untuknya, pengobatan yang menurutnya sangat konyol; menjodohkannya dengan
seorang pria berusia 29 tahun agar fobia aneh yang ia miliki bisa segera
sembuh.
Awalnya
Ye Rin bersikeras untuk menolak perjodohan itu, namun saat Ye Rin tahu jika
orang yang akan dijodohkan dengannya adalah Lee Donghae–dokter spesialis bedah
yang begitu tampan dan berkarisma, ia malah tak bisa berkutik lagi. Bahkan baru
kali ini Ye Rin merasa fobia yang ia miliki tidak sepenuhnya memberinya
kesialan, namun malah menguntungkannya karena telah mempertemukan ia dengan
pria tampan itu.
Tetapi
disaat semuanya mulai membaik, bahkan disaat Donghae mulai menjadi sosok
penyembuh untuk fobia Ye Rin, sebuah awan hitam pun muncul di tengah
kebahagiaan Ye Rin. Awan hitam yang siap menjauhkannya dengan Donghae. Awan
hitam yang siap membuat hidup Ye Rin menjadi buruk, bahkan lebih buruk dari
fobia yang ia alami. Membuat Ye Rin berpikir, seharusnya perjodohan itu…. tak
pernah ada.
***
My Phobia Princess sebuah novel
yang merupakan salah satu pemenang #PSA3. Sayembara menulis novel Korea.
Teruntuk Lovya Diani selamat karena novelnya sudah berhasil diterbitkan.
Untuk cover menurut saya cukup
elegan unik. Di mana ekspresi seorang gadis berambut sebahu terlihat cemas dan
gelisah itu menunjukkan judul novel ini yaitu fobia. My Phobia Princess
memiliki 2 tokoh utama yaitu [1] Ahn Yerin mahasiswi berusia 19 tahun yang
memiliki kelainan athazagoraphobia,
[2] Lee Donghae berusia 29 tahun seorang dokter bedah yang hangat dan penuh
perhatian. Selain itu terdapat dua tokoh lainnya yaitu [3] Lee Eun-Bi, usianya
sepapak dengan Yerin. Ia ekspresif, emosional, ambisius dan pendendam [4] Choi
Dae-Hyun seorang dokter kejiwaan yang merupakan sahabat Lee Donghae. Ia seorang
sanguinis, yang mudah marah tapi perhatian.
***
Cerita diawali dengan kekhawatiran
keduaorangtua Yerin karena cemas harus meninggalkan putrinya ke luar negeri.
Yerin adalah penderita athazagoraphobia:
sebauh fobia di mana penderita merasa takut dilupakan, diabaikan dan tidak
dipedulikan. Hal itu berawal dari intensitas orangtuanya meninggalkan Yerin ke
luar kota atau luar negeri sejak kecil, oleh
karena itu mereka berinisiatif untuk menjodohkan Yerin dengan Lee Donghae—agar Yerin
terjaga oleh perhatian Donghae selama orangtua Yerin pergi.
Awalnya Yerin sempat menolak
mencak-mencak saat mengetahui akan dijodohkan dengan seorang pria yang usianya
terpaut 10 tahun lebih tua dari Yerin. Tapi perjumpaan perdana dengan Lee
Donghae, membuat Yerin terkesima karena Lee Donghae adalah pria tampan yang
terlihat lebih muda dari umurnya.
Seakan dunia lebih sempit dari
lubang jarum, ternyata Donghae adalah kakak dari Lee Eun-Bi—teman sekampus
Yerin. Semuanya berjalan dengan lancar, Yerin yang semula keras kepala,
akhirnya luluh dan bertunangan dengan Donghae. Salah satu kebiasaaan Eun-Bi:
mengantarkan makanan untuk Donghae praktis harus digantikan oleh Yerin.
Perlahan tapi pasti Yerin mulai jatuh hati pada Donghae, begitupula Donghae.
Tapi di rumah sakit ada seorang
dokter muda bernama Choi Dae-Hyun—dokter kejiwaan sekaligus sahabat Donghae—yang
bertemu dengan Yerin dalam atmosfer yang menyebalkan bagi Yerin. Pria itu di
matanya bertolak belakang dengan Donghae yang lemah lembut dan perhatian.
Diam-diam Eun-Bi menyukai Dae-Hyun,
tapi kekecewaan-kecemburuan-kebencian mulai meretas dari hatinya saat
mengetahui pria itu menyukai Yerin. Perangai Eun-Bi yang semula ceria, hangat
dan bersahabat dengan Yerin berubah drastis. Ia mulai membenci Yerin—menuduh
telah merenggut semua kasih sayang Donghae juga Dae-Hyun.
Rupanya di sini Eun-Bi berubah
menjadi tokoh yang antagonis, jebakan-jebakan mulai ia lancarkan terhadap Yerin
untuk menjauhkannya dari Donghae-DaeHyun.
***
Keunikan
Phobia My Princess
1. Ide
Athazagoraphobia—sebuah
fobia yang cukup unik diusung oleh penulis. Di mana seorang gadis takut
diabaikan-dilupakan. Sebenarnya jika pembaca mau lebih jeli terhadap fobia ini,
ternyata fobia ini hampir dimiliki oleh seluruh manusia. Terutama saat
menginjak fase remaja, saat pubertas terjadi.
Rata-rata Athazagoraphobia muncul saat seseorang sering kali patah hati atau
diputuskan oleh pacaranya. Akibatnya sulit untuk percaya terhadap orang lain
yang ada di sampingnya. Hanya saja tingkat ketakutan itu berbeda-beda, ada yang
akut atau biasa-biasa saja hanya sekedar syndrom
sesaat.
2. Gaya
Bahasa
Gaya
bahasa penulis terasa ringan dan mengalir. Jadi saya cukup menikmatinya tanpa
berpusing-pusing ria menyelami setiap kata. Hanya saja, menurut saya masih
kurang efektif dalam menyampaikan.
3. Jenjang
umur antar tokoh
Saya
cukup tertarik dengan kesenjangan umur antara Donghae dengan Yerin, yaitu
terpaut 10 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa cinta tak pernah memandang usia. Tapi
dewasa ini, kebanyakan anak muda selalu mematok umur dengan beralasan takut
ketuaan atau terlalu kekanakan. Padahal cinta bisa datang kapan saja dan pada
siapa saja tanpa memandang usia.
4. Perubahan
Watak Tokoh
Di
sini saya menyoroti tokoh Lee Eun-Bi yang menurut saya lebih mencolok dari yang
lain. Dari awal ia merupakan tokoh protagonis, lalu berubah menjadi antagonis
saat sesuatu yang tak bisa dimilikinya direnggut oleh orang lain.
Peran
Fobia Dalam Cerita
Fobia yang menjadi dasar ide cerita
ini menurut saya cukup unik. Di mana Yerin selalu ingin diperhatikan dan tak
suka diabaikan. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang tak bisa
hidup sendiri. Dalam novel ini cerita menunjukkan kepercayaan yang terpenting
dalam membuat relationship. Percaya
bahwa orang itu adalah orang yang tepat untuk mengusir seluruh kegelisahannya,
orang yang akan memberikan seluruh jiwa dan raganya demi kebersamaan seperti
Lee Donghae.
Lovya
Diani pun, menyelipkan sebuah kecemburuan Eun-Bi terhadap Yerin. Sadar tidak
sadar, sesungguhnya yang dialami Eun-Bi saat merasa kehilangan perhatian
Donghae dan harapan terhadap Dae-Hyun merupakan bentuk dari Athazarogophobia. Jadi memang betul,
fobia ini pada dasarnya menjangkit hampir seluruh manusia.
Asmara Antara Tokoh
Bagi
saya chemistry antar Donghae-Yerin
masih kurang greget. Karena hal itu ditunjang dengan karakter Donghae yang
belum menonjol. Saya lebih suka Lovya Diani membangun karakter Cho Kyu-Hyun di
novel My Possesive Prince.
Saya cukup kecewa kenapa Yerin
begitu mudahnya jatuh cinta pada Donghae? Karena diceritakan fobia Yerin begitu
akut. Tapi di sini Yerin seolah langsung percaya saja pada Donghae. Fobia ini
terbilang sulit sekali untuk percaya dan menerima orang lain di hidupnya,
apalagi itu orang asing. Lagi-lagi tadinya saya berharap akan ada konflik di
mana Yerin terus-terusan menolak untuk menerima Donghae dalam hidupnya dan
tidak mudah untuk jatuh cinta.
Tapi saya cukup terkesan dengan konflik
yang ditimbulkan Eun-Bi karena cerita mulai memasuki klimaks, apalagi saat memutuskan
mencelakakan Yerin karena terbakar api cemburu.
Rasa-rasa Korea
Rasa-rasa
Korea dalam novel ini ada saat adegan tokoh sedang makan. Salah satunya ada Gimbab—makanan
yang berupa nasi digulung oleh Gim (rumput laut) isinya bisa berisi udang,
daging, wortel. Namun saya kurang puas membangun imajinasi latar cerita, di
mana Seoul hanya diceritakan secara umum tidak spesifikasi, jadi menurut saya
deskripsi latar Korea masih kurang kentara.
Typo
Terdapat
satu typo yang saya temukan:
“....yang
terkejut dan sdikit kaget.” [Halaman 20]
Kesimpulan
Novel
ini cukup baik untuk dinikmati. Kesimpulan bagi saya, ketakutan apa pun yang
menghadang diri. Namun jika kebersamaan dan kepercayaan menyertai segalanya pun
akan terasa indah.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Fanfiction /
Kepenulisan /
Resensi
dengan judul [Resensi] My Phobia Princess : Kebersamaan dan Kepercayaan. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://keepmirotic.blogspot.com/2015/12/resensi-my-phobia-princess-kebersamaan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Alfy Maghfira - Minggu, 27 Desember 2015
Belum ada komentar untuk "[Resensi] My Phobia Princess : Kebersamaan dan Kepercayaan"
Posting Komentar