My Books

My Books
Araska Publisher, 2014. Ellunar, 2014, 2015, 2015.
I LOVE KAMPUS FIKSI - #KAMPUSFIKSI12
Jalani dan Lupakan

Jalani dan Lupakan

Semakin malam seluruh rasa sakitku bermunculan, membuat hati dan pikiran tidak merasa damai. Sering kali tangis muncul melintasi pipi. Mengingat semua yang sudah dihadapi berlalu, kemarin dan hari ini.

Terkadang aku takut saat malam kian larut. Perasaan ini melebur bersama sepi. Apa hanya aku yang merasa merindukannya sendirian?

Berbeda dengan pagi. Perasaanku berubah seperti tidak terjadi apa-apa, tetap bekerja, tertawa, tersenyum dan banyak bicara.

Aku tidak mengerti kenapa aku begini? Semalaman bisa menangis, sepanjang hari bisa tertawa.

Di akhir kesimpulan, aku sadar mengapa aku lebih memilih bertemu banyak orang, melebur dengan keramaian, karena berteman dengan keheningan hanya menggali ingatan tentang luka.

Jatuh Cinta tak selalu membuat tertawa

Jatuh Cinta tak selalu membuat tertawa

Entah aku punya pengalaman bagaimana,
Bagiku jatuh cinta malah membuatku takut segala hal. Takut ditinggalkan, diabaikan, dilupakan, dan takut hanya aku yang jatuh sendirian?

Entah bagaimana cinta itu datang dengan manis, namun berjalan dengan kadar yang semakin menipis.

Entah bagaimana hati ini terasa semakin sakit dan tidak tenang saat cinta mulai menggerogoti kedamaian ini.

Dulu sendiri pun tak masalah, tak dipedulikan pun apa, tak dirindukan siapa pun juga tak membuat hidupku kosong, karena dulu hatiku tak terisi siapa pun. Hatiku hanya tentang diriku.

Tapi cinta kadang merusak semua itu. Entah cinta seperti apa yang membuatku tidak pernah terluka. Karena pada kesimpulan terakhir Cinta selalu berjalan dengan luka.

Kau hanya menangis sendirian saat cintanya padamu seperti debu yang semakin terempas angin.

Aku takut menghabiskan sepanjang hidupku dengan seseorang yang tidak setia hatinya.

Aku takut, ya Allah. 
Manusia itu adalah aku

Manusia itu adalah aku

Matahari pun tidak pernah marah meski sedikit sekali orang peduli padanya. 
Tapi manusia dikaruniai perasaan dan akal. Dia mampu sakit hati, bahagia, tertawa dan menangis. Terkadang dia lebih lemah dari makhluk atau benda apa pun di muka bumi, terkadang dia lebih kuat dari apa pun. 

Kekuatan manusia ada pada hati dan pikirannya. Bagaimana ia bisa merasa sempit jika dirinya merasa terlalu kecil dan lemah. 

Manusia itu adalah aku.